Semarang,Seputarjateng.id- Polio merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit ini memang memiliki tingkat kesempatan hidup yang tinggi, namun dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup.
Hal itu diungkapkan Thomas Aquinas, Chair National PolioPlus Committee Indonesia pada jumpa pers menyambut Hari Polio Sedunia , Jumat (23/10,2025) di Awann Costa, Semarang. Sementara kegiatan ini dipusatkan di Awann Costa Semarang pada Minggu(26/10) dipimpin District Governor Rotary 3420 Dyah Anggraeni bersama District Governor Rotary 3410 Sanny Suharli, dengan dukungan penuh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
Lebih lanjut dikatakan Thomas bahwa di Indonesia masih banyak kasus kecacatan yang disebabkan oleh polio. Karena itu, pencegahan menjadi langkah utama, dan vaksinasi adalah satu-satunya cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini.
Thomas menyebutkan gerakan pemberantasan polio sendiri dimulai sejak tahun 1985 oleh Rotary International, kemudian pada tahun 1988 bergabung dengan WHO, UNICEF, dan berbagai lembaga dunia lain. Melalui kerja sama global ini, jumlah kasus polio sedunia yang semula mencapai 350.000 kasus per tahun berhasil ditekan drastis.
Kini, berdasarkan data hingga tahun 2024, jumlah kasus polio di dunia hanya tersisa kurang dari 100 kasus. Ini merupakan bukti nyata keberhasilan vaksinasi sebagai langkah pencegahan utama. Di Indonesia, kasus terakhir polio tercatat pada tahun 1995, namun sempat muncul kembali pada tahun 2005, yang kemudian berhasil diatasi berkat vaksinasi massal.
Karena itu, melalui kegiatan ini, kita semua diingatkan kembali akan pentingnya vaksinasi polio bagi setiap anak Indonesia. “Mari bersama kita wujudkan cita-cita agar Indonesia dan dunia bebas dari polio untuk selamanya”,tuturnya penuh ajakan .

Menyambut Hari Polio sedunia tahun ini dimeriahkan berbagai kegiatan. Ini,seperti disampaikan District Governor Rotary 3420 Dyah Anggraeni . Diantaranya pada 26 Oktober 2025 digelar kegiatan olah raga fun run . Kegiatan terbagi dua kategori: 5K dan 3K dimulai pagi hari pukul 05.45 WIB .Jumlah peserta mencapai 1.200 orang, dan sebenarnya masih banyak yang ingin ikut karena tingginya antusiasme masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga bentuk kepedulian dan dukungan masyarakat terhadap pemberantasan polio.
Selanjutnya, kegiatan di Semarang, dimeriahkan berbagai agenda tambahan seperti line dance. . Mulai pukul 08.00 WIB. Selain itu akan dilaksanakan acara live streaming yang terhubung dengan 15 area di seluruh Indonesia, antara lain Surabaya, Malang, Makassar, Lombok, Semarang, dan Solo. Masing-masing wilayah akan melaksanakan kegiatan dengan cara yang berbeda, namun tetap serentak di waktu yang sama.
Selain kegiatan utama, akan hadir pula basar 25 stan UMKM dan 17 mitra pendukung yang terlibat selama dua hari . Yang dimulai Sabtu hingga hari Minggu(26/10). Diiharapkan dapat turut menggerakkan perekonomian lokal di Kota Semarang.

Dalam kegiatan ini juga akan ada upaya pemecahan Rekor MURI untuk kategori penyuluhan polio terbanyak dan peserta terbanyak yang berpartisipasi secara serentak. Sebelum pelaksanaan vaksinasi, akan dilakukan ikrar bersama oleh Gubernur, pejabat daerah, dan perwakilan masyarakat sebagai bentuk komitmen untuk memastikan semua anak Indonesia mendapatkan vaksinasi polio, agar bangsa ini benar-benar terbebas dari penyakit tersebut.(All)


