Jelang Idul Fitri, Ayo Tingkatkan Sinergi Masyarakat dengan Kepolisian Jaga Kamtibmas

Berita Rekomendasi

PURBALINGGA, SEPUTARJATENG – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, masyarakat diminta untuk terus menjaga toleransi dan kerukunan. Sehingga diharapkan kehidupan masyarakat berlangsung aman damai dan tentram. 

K.H. Ma’ruf Salim selaku Pengasuh Ponpes Minhajut Tholabah  Desa Kambangan Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga mengatakan, sinergi dengan aparat kepolisian dan pemerintah diperlukan guna menjaga kondusivitas masyarakat. 

“Ayo bareng bareng bersinergi dengan Polda Jawa Tengah untuk menjaga kamtibmas, agar masyarakat terus aman dan damai,” kata K.H. Ma’ruf Salim saat diwawancarai di tempat kerjanya, Sabtu (22/3). 

Pihaknya mengajak kepada semua masyarakat Jawa Tengah khsususnya Kabupaten Purbalingga untuk terus bersinergi dengan Polda Jawa Tengah dan aparat pemerintah guna terus menjaga kerukunan  kedamaian dan saling menjaga toleransi. “Itu agar masyarakat aman tentram dan damai pada Idul Fitri nanti dan hari-hari kedepannya,” terangnya. 

Baca Juga:  Bulan Dana PMI 2024 di Blora Capai Rp 1,1 Miliar

Menurutnya, semua elemen masyarakat perlu menyadari bahwa menghadapi perayaan Idul Fitri harus diciptakan suasana yang aman tentram dan damai. 

Bersamaan dengan itu, K.H. Ma’ruf Salim juga menyatakan menolak penyebaran ajaran radikalisme intoleransi dan terorisme di lingkungan pondok pesantren. 

“Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Minhajut Tholaqah, kami menyatakan menolak masuknya ajaran radikalisme intoleransi dan terorisme di lingkungan pondok pesantren,” tutur K.H. Ma’ruf Salim. 

Baca Juga:  Pemkab Sukoharjo Monitoring Proyek Strategis Daerah Agar Sesuai Target

Pondok pesantren memang selama ini menjadi sasaran penyebaran ajaran radikalisme intoleransi dan terorisme. Sehingga kalangan santri harus dibekali wawasan yang benar tentang pentingnya kerukunan, saling menjaga dan toleransi diantara sesama. 

Sikap intoleransi dan radikalisme hanya akan memecah belah persatuan masyarakat. Untuk itu, santriwan dan santriwati perlu dibekali pemahaman yang benar tentang kebangsaan dan persatuan.

Diketahui bahwa Ponpes Minhajut Tholabah telah mengantisipasi supaya paham terorisme dan radikalisme tidak masuk ke wilayahnya. Cara yang dilakukan yaitu selalu melaksanakan kemampuan agama maupun akademik layaknya bersekolah. Ketika bersekolah, para siswa maupun santri berhak memperoleh Pendidikan ilmu, ketrampilan dan akhlak.
Seperti biasa, para siswa didik di pondok pesantren juga sering diputarkan film yang mengandung nilai Pendidikan akhlak. Sehingga mereka akan jauh dari ajaran-ajaran menyimpang.

Baca Juga:  BPBD Banyumas Edukasi Pelajar Tentang Mitigasi Gempa Lewat Simulasi


Kewaspadaan masyarakat, terutama generasi muda juga terus ditingkatkan, karena paham radikalisme dan semacamnya masih berusaha mencari celah demi tercapainya suatu tujuan dan merubah tatanan kehidupan yang wajar. (***)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini