NPEC 2025, SMP Nasima Bentuk Siswa Unggul Bahasa Inggris dan Karakter

Berita Rekomendasi

Semarang – Jam weker baru saja berdering pukul 04.00 pagi di Kyarra Dormitory, Pare, Kediri. Ratusan siswa kelas VII SMP Nasima bergegas bangun, berwudhu, lalu menunaikan shalat Subuh berjamaah sebelum memulai rangkaian panjang aktivitas hari itu.

Bagi mereka, dua pekan di Kampung Inggris bukan sekadar belajar bahasa. Inilah Nasima-Pare English Camp (NPEC) 2025, program yang memadukan penguasaan keterampilan bahasa Inggris dengan pembentukan karakter.

Kepala SMP Nasima, Yudina Tri Heryanti, S.Pd., MM., menyebutkan bahwa kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin. Setiap jenjang memiliki fokus berbeda, menyesuaikan kebutuhan siswa.

“Untuk kelas VII, pembelajaran diarahkan ke General English agar anak-anak punya fondasi kuat dalam lima keterampilan berbahasa. Sementara kelas IX difokuskan pada persiapan TOEFL,” katanya.

Baca Juga:  DPR RI Bersama BGN Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Desa Kropak Grobogan

NPEC bukan sekadar kursus singkat. Program yang digagas sejak 2019 itu telah berkembang menjadi kegiatan wajib bagi siswa Nasima di berbagai jenjang. Ketua YPI Nasima, Dr. Indarti, M.Pd., menegaskan bahwa NPEC adalah investasi pendidikan jangka panjang.

“Bahasa Inggris hanyalah pintu masuk. Lebih dari itu, kami ingin menanamkan kemandirian, religiusitas, dan kekompakan,” jelas Indarti.

Selama 13 hari, aktivitas siswa berlangsung padat dari Subuh hingga malam. Ada kelas Speaking & Pronunciation, Study Club yang seru dengan debat, hingga sesi Integrated Speaking sebelum tidur. Jadwalnya ketat, namun diselingi olahraga, mengaji, dan waktu luang untuk menghubungi keluarga.

Baca Juga:  Percepat Capaian Sanitasi Aman, Bappeda Gandeng Baznas dan Forum TJSLP

Bagi Danish Maulana Ghossan, salah satu peserta kelas VII, pengalaman ini benar-benar berkesan. Awalnya ia ragu dan kurang percaya diri menggunakan bahasa Inggris.

“Tapi lama-lama saya jadi lebih berani bicara. Belajarnya menyenangkan, apalagi kami bisa diskusi dengan teman-teman baru dan tetap ibadah bersama,” ujar Danish, yang akrab dipanggil Lana.

Lokasi kegiatan di Kyarra Dormitory pun mendukung suasana belajar. Lingkungan asri, fasilitas olahraga, hingga ruang kelas modern membuat siswa merasa nyaman meski jauh dari rumah. Di sinilah mereka belajar bukan hanya bahasa, tapi juga mengelola diri.

Baca Juga:  Sisternet Goes to Campus, Ajak Ratusan Mahasiswi UMY Bersiap Jadi Pemimpin Masa Depan

Tak ketinggalan, unsur budaya dan sejarah juga hadir dalam program ini. Di tanggal 17, peserta mengenakan busana tradisional Jawa, sementara menjelang akhir kegiatan mereka melakukan field trip ke Candi Tegowangi, peninggalan Kerajaan Majapahit.

Dari pagi hingga malam, dari kelas bahasa hingga lapangan olahraga, NPEC menorehkan pengalaman yang tak terlupakan. Bagi siswa SMP Nasima, ini bukan sekadar camp, melainkan perjalanan menuju kedewasaan, bahasa, dan karakter.***

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini