MAGELANG – Ketersediaan komoditas pangan, salah satunya cabai menjadi perhatian serius pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan pada Ramadan hingga Idul Fitri 2025.
Pasalnya fluktuasi harga cabai memiliki pengaruh yang signifikan dalam inflasi daerah, termasuk di Jawa Tengah.
Untuk itu Pemerintah bersama Polri dan petani di Jawa Tengah meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk terus menjaga stabilitas harga dan ketersediaan cabai.

Hal tersebut terungkap dalam Sarasehan Ketahanan Pangan yang digelar Ditintelkam Polda Jateng, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Paguyuban Champion Cabai di Resto Moro Sekeco, Kabupaten Magelang, pada Rabu, 26 Februari 2025.
Sarasehan Ketahanan Pangan diadakan dengan tema Sinergi Pemerintah, Polri, dan Petani dalam Menjaga Stabilitas Harga Cabai di Jawa Tengah.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk aparat kepolisian, dinas terkait, serta para petani cabai dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Diskusi dalam sarasehan ini menyoroti peran kolaboratif dalam menjaga harga cabai tetap stabil, mulai menjelang Ramadan hingga pasca Idul Fitri.

Menurut Ir. Dyah Lukisari, M.Si., Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, cabai termasuk dalam daftar sembilan bahan pokok yang diawasi pemerintah karena kontribusinya terhadap inflasi daerah.
Beberapa langkah strategis yang telah dan akan terus dilakukan meliputi fasilitasi distribusi cabai antar daerah, Gerakan Pangan Murah untuk menekan harga di tingkat konsumen, Penyaluran subsidi bagi petani cabai, Penguatan sarana dan prasarana pertanian, dan kampanye penanaman cabai di pekarangan rumah.
Selain itu juga Operasi Pemerintah yang mengalokasikan bantuan lahan pertanian cabai seluas 300 hektare pada tahun 2025, dengan 20 hektare di antaranya berada di Kabupaten Magelang.

Kasubdit 02 Ditintelkam Polda Jateng AKBP Mashudi, S.H., menegaskan bahwa Polri memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan melalui pengamanan sektor industri, perdagangan, koperasi, dan UMKM.
“Sarasehan ini menjadi wadah sinergi antara pemerintah, petani, dan aparat keamanan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Hasil diskusi ini akan kami sampaikan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan ke depan,” ujar Mashudi dalam sambutanya.
Kabid Hortikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Ir. Ani Mulyani mengatakan petani yang tergabung dalam Champion Cabai Magelang aktif dalam operasi pasar untuk menjaga harga cabai tetap stabil.
Menurut Ani, dengan menjual cabai sesuai harga pokok petani, mereka membantu pengendalian inflasi daerah.
Selain itu, Koperasi Pancarga yang dibentuk oleh Champion Cabai telah memperluas jaringannya hingga tingkat kecamatan.
Dalam waktu dekat, koperasi ini akan meluncurkan aplikasi digital guna mempermudah distribusi dan penjualan cabai secara lebih efisien.
“Menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, permintaan cabai diprediksi meningkat. Oleh karena itu, sinergi antara petani dan pemerintah menjadi kunci dalam menjaga stabilitas harga,” tandas Ani.
Ketua Champion Cabai Nasional, Tunov Mondro Atmodjo mengutarakan produksi cabai dalam negeri sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan nasional tanpa harus bergantung pada impor.
“Saat ini, sektor pertanian menjadi prioritas pemerintah. Presiden RI bahkan menargetkan swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kami berharap Kementerian Pertanian segera merealisasikan bantuan pembangunan greenhouse dan balai benih cabai untuk meningkatkan produktivitas petani,” paparnya.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa permasalahan yang dihadapi petani turut dibahas, salah satunya pucuk bunga cabai yang sering rontok, yang akan diteliti lebih lanjut oleh Dinas Pertanian terkait faktor cuaca, bibit, atau pupuk.
Selain itu juga pedagang nakal yang merugikan petani agar segera dapat dilaporkan ke Satgas Pangan untuk ditindaklanjuti.
Lalu persoalan perbedaan harga pembelian petani di setiap daerah. Dimana yang berdasarkan harga acuan nasional saat Rp50 ribu per kg.
Sarasehan ini ditutup dengan doa dan harapan agar kolaborasi antara pemerintah, petani, dan aparat kepolisian terus terjalin guna mendukung ketahanan pangan nasional serta menjaga stabilitas harga cabai di Jawa Tengah. (***)