Persimpangan Jalan Bukan Buat Adu Kecepatan, Perempuan Dominasi Laka Lantas

Berita Rekomendasi

Semarang,seputarjateng.id-Kasus kecelakaan di jalan beraspal didominasi perempuan. Ini,sesuai data yang dihimpun dari Korlantas Ri tahun 2023 dan data kecelakaan survey internal PT Astra Honda Motor( AHM )2024.
Hal ini diungkapkan Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Oke Desiyanto, Selasa(22/4,2025).
Ia menyebutkan fakta yang patut menjadi perhatian khusus bagi perempuan muda yaitu 27 persen pengendara yang terlibat kecelakaan adalah perempuan, dan 56 persen di antaranya berusia 20-29 tahun.
Menurut Oke 93 persen kecelakaan terjadi karena kesalahan manusia, terutama akibat tiga perilaku berkendara berbahaya. Yakni, kurang mengenali kondisi jalan dan kendaraan lain (20 persen), melanggar batas kecepatan (16 persen), dan tidak menjaga jarak aman (14 persen).

Baca Juga:  Pj Gubernur Jateng Tekankan Pentingnya Ekonomi Sirkular dan Transisi Energi

Oke Desyanto menyinggung tentang titik rawan diperrsimpangan jalan. Persimpangan dikenal titik rawan karena banyak kendaraan dari berbagai arah saling bersilangan. Risiko bertambah ketika pengendara tidak mengurangi kecepatan sebelum masuk persimpangan, tidak fokus memantau kondisi kanan-kiri, misalnya karena terdistraksi pikiran. Terakhir karena terburu-buru sehingga mengabaikan prediksi bahaya, seperti kendaraan tiba-tiba muncul dari sudut jalan. Bagi perempuan muda, situasi ini makin menantang karena faktor emosi, kepercayaan diri berlebihan, atau kurangnya pengalaman menghadapi situasi kritis di jalan.
Selain itu,pelankan kendaraan sebelum persimpangan, turunkan kecepatan 30 meter sebelum persimpangan, bahkan jika lampu hijau. Ini memberi waktu untuk mengantisipasi kendaraan yang tiba tiba melintas atau pejalan kaki yang menyeberang.
Persimpangan adalah zona “mata elang”. Pastikan kepala dan pandanganmu aktif mengecek semua arah, termasuk kendaraan yang mungkin muncul dari jalan kecil atau belokan tersembunyi. Pastikan semua arah lain benar benar aman terhindar dari dampak pengendara lain yang ceroboh.
Keselamatan yang paling utama dan selalu prediksikan bahaya. Lebih baik terlambat 1 menit daripada mempertaruhkan nyawa. Prediksi bahaya dengan asumsi bahwa pengendara lain mungkin tidak melihatmu atau melanggar aturan.

Baca Juga:  Ahmad Luthfi Resmikan Desalinasi untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Demak

Intinya, persimpangan itu bukan tempat buat adu cepat atau melamun. Sebagai perempuan hebat dan generasi muda yang cerdas, harus lebih waspada dan hati-hati bahkan bisa jadi panutan dijalanan, Kecantikan sejati ada pada sikap bijak, kecelakaan bukanlah takdir. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengubah kebiasaan kecil, perempuan muda bisa menjadi pelopor keselamatan di jalan. Jadikan persimpangan sebagai momen untuk menunjukkan kepribadianmu yang teliti, sabar, dan bertanggung jawab.

Baca Juga:  Dirikan Dapur Umum, Pemprov Jateng Gerak Cepat Pasok Makanan Siap Saji untuk Pengungsi Banjir

“Seperti riasan yang dipoles dengan hati-hati, keselamatan juga butuh persiapan matang. Mari buktikan bahwa perempuan muda bukan hanya cantik di luar, tetapi juga cerdas dan peduli pada keselamatan diri serta sesama,” pesan Oke Desiyanto Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng.(All)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini