BANYUMAS, seputarjateng.id- Balamuda Kabupaten Banyumas menggelar Diskusi Publik bertajuk ‘Anak Muda Banyumas Menantang Ahmad Luthfi – Taj Yasin’ (Masa Depan Jawa Tengah dari Kacamata Anak Muda). Kegiatan diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai latar belakang berlangsung cukup meriah dan antusias, di Ruma Caffe Purwokerto Selatan.
“Banyumas adalah tempat lahirnya para pemikir dan pemimpin besar yang berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Melalui forum diskusi bertajuk Anak Muda Banyumas menantang Ahmad Luthfi – Taj Yasin, telah muncul banyak gagasan sebagai masukan untuk ayahanda Ahmad Luthfi menyempurnakan program strategis ke depan,” kata Batis Reka Guliwan, Korwil Balamuda Banyumas Raya, sekaligus mantan Presiden BEM UNWIKU Purwokerto.
Ditambahkan, salah satu isu yang diangkat adalah terkait isu pendidikan. Hal ini mengingat Purwokerto sebagai kota pendidikan di wilayah Banyumas Raya, tetapi masih banyak angka anak putus sekolah dan sedikitnya anak muda Banyumas yang mengakses pendidikan tinggi.
“Dari sini kita berharap dan menantang pasangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin bisa fokus dan konkrit dalam memajukan pendidikan di Jawa Tengah,” imbuhnya.
Didik Armansyah, Ketua Balamuda Jawa Tengah, yang juga Mantan Presiden DEM Semarang hadir secara langsung di arena diskusi.
“Ayahanda Ahmad Luthfi dan guru kita Gus Yasin memang akan fokus dan serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Tengah, melalui program sekolah Gratis untuk SMA, SMK, Madrasah, Pesantren, dan SLB. Program yang kedua yakni Sekolah Unggulan di setiap Kecamatan, Paket Seragam, buku, dan internet gratis, dan yang terakhir beasiswa kuliah gratis pada 5 Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Tengah, melalui proses seleksi yang kompetitif dan kredible,” ujarnya.
Harapannya, lanjut Didik, program tersebut bisa memberi akses yang luas untuk anak-anak muda Jawa Tengah meneruskan pendidikan sampai bangku kuliah.
“Untuk itu saya mengajak kepada anak muda Banyumas untuk mengawal program tersebut benar-benar terealisasi,” ujarnya.
Lugas Ichtiar, Direktur Mantan Presiden BEM Unsoed, sekaligus Direktur LBH Pro Keadilan menyampaikan, mengawal pemimpin bukan hanya sampe waktu coblosan saja, tetapi lebih penting ketika sudah menjabat. Sebab, pemimpin butuh banyak masukan untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan kinerjanya.
Sementara, peserta diskusi nampak antusias memberikan masukan dan saran. Tercatat ada 3 poin yang nantinya akan dikawal bersama, diantaranya pada bidang pendidikan, bidang kesenian, pertanian.
Ada salah satu peserta diskusi yang menyampaikan, gubernur terpilih harus memberikan ruang yang lebih untuk anak-anak muda, dengan hadir langsung mendengarkan aspirasi dan keresahan yang muncul di generasi Z dan Milenial. Diskusi ditutup dengan komitmen dukungan terhadap Ahmad Luthfi – Taj Yasin sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.(**)
