Semarang – Program pembangunan wilayah TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 0733/Kota Semarang berjalan tanpa terpengaruh Hari Libur Nasional. Warga Kelurahan Pakintelan Kecamatan Gunungpati Semarang justru bersukacita bekerjasama manunggal dengan prajurit TNI AD mengerjakan sasaran pembangunan, seperti pembangunan talud, pavingisasi, juga perbaikan rumah tak layak huni warga.
Selama 2 hari, Senin dan Selasa (12-13/5/2025) warga justru lebih banyak ikut membantu TNI mengerjakan beberapa sasaran. Suparno, salah seorang warga mengaku bila hari libur banyak dimanfaatkan warga yang libur untuk membantu pekerjaan TMMD.
“Mereka justru memanfaatkan liburan ini untuk gotong-royong membangun kampungnya. Dengan demikian pembangunan akan lekas selesai dan bisa segera dinikmati warga,” ujar Suparno.

TMMD ini bukan saja menjadi sarana membangun wilayah, namun juga sebagai sarana membangun empati warga. Hal ini diungkapkan Dandim 0733/KS Kolonel Kav Indarto.
“Banyaknya warga yang terlibat membantu kami ini suatu bukti bahwa kehadiran TNI dinantikan masyarakat. Apalagi mereka bersama kita bahu- membahu membantu menyelesaikan pekerjaan yang jadi sasaran TMMD. Kehadiran TNI di wilayah adalah membantu menyelesaikan dan menuntaskan kesulitan warga. Sebab TNI merupakan anak rakyat. Sehingga tugasnya berbakti dengan cara membantu mengatasi kesulitan rakyat di masa damai. Bila masa perang tentu TNI berada di garis depan melindungi rakyat dan mempertahankan kedaulatan negara,” ujar Kol Kav Indarto.
Pada TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler Ke-124 Tahun 2025 ini penyelesaian pembangunan terus dikebut. Meskipun hari libur, prajurit Kodim 0733/KS bersama masyarakat tetap semangat bergotong-royong membangun talud di Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Sasaran antara lain pembangunan talud sepanjang 320 M2, pavingisasi 100 M2 dan pembangunan Instalasi Air Bersih di Mushola Al Hikmah.

Rehab Ruhah Tak Layak Huni (RTLH) juga dilakukan terhadap 15 rumah warga tak mampu. Rehab ini umumnya membongkar rumah yang rusak parah dan sudak tak layak huni karena atapnya membahayakan penghuni. Selain itu juga konsisi rumah ada yang nyaris roboh.
Danramil 07/Gunungpati Mayor Inf Susanto yang mendampingi Dandim 0733/KS melaporkan bahwa 15 rumah warga tersebut penyelesaiannya dikebut agar supaya segera bisa ditempati.
“Fokus utama kami adalah membuat pondasi rumah akan kuat dan tahan menahan beban atap. Sebab banyak pondasi yang sudah tak layak, umumnya kayu penopang atap dimakan rayap, sehingga harus diganti. Selanjutnya membangun atap dan terakhir tembok, pintu jendela dan lantai. Pembuatan kamar mandi dan perbaikan jamban juga jadi perhatian kami, agar sanitasi warga juga baik,” ungkap Mayor Inf Susanto.

“Harapan kami agar pembangunan ini cepat selesai sesuai target yang sudah direncanakan. Agar masyarakat di Pakintelan ini bisa menikmati sarana dan prasarana yang sudah dibangun dan dibenahi,” ujar Danramil.
Kegiatan gotong-royong ini menunjukkan semangat dan kesolidan antara prajurit TNI dan masyarakat dalam membangun infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan adanya kegiatan TMMD, diharapkan masyarakat dapat menikmati manfaat dari pembangunan infrastruktur yang lebih baik.***